Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Paus Fransiskus Mendorong Pemeriksaan Mendalam atas Konflik Gaza di Tengah Tuduhan 'Genosida'

Gaza

Paus Fransiskus telah menyerukan penyelidikan untuk menentukan apakah operasi militer Israel di Gaza dapat dianggap sebagai genosida.

"Menurut beberapa ahli, apa yang terjadi di Gaza memiliki karakteristik genosida," kata Paus seperti yang dilaporkan oleh Vatican News. Ia menekankan perlunya pemeriksaan yang cermat untuk menentukan apakah situasi tersebut memenuhi definisi teknis genosida sesuai dengan standar hukum internasional.

Pernyataan tersebut muncul dalam buku yang akan datang, Hope Never Disappoints: Pilgrims Towards a Better World, yang didasarkan pada wawancara dengan Paus. Buku tersebut, yang dirilis menjelang Tahun Yubileum Paus 2025, membahas tema-tema yang lebih luas mengenai migrasi, martabat manusia, dan perhatian Paus terhadap populasi yang terdisplace.

Pernyataan ini merupakan kritik paling kuat dari Paus terhadap tindakan Israel selama konflik yang sedang berlangsung. Sebelumnya, ia menyebut serangan Israel sebagai "tidak bermoral" dan tidak sebanding, yang memicu kontroversi besar.

Perang dimulai pada Oktober 2023 setelah serangan mematikan Hamas di Israel yang menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan penculikan lebih dari 250 sandera. Respons militer Israel dilaporkan telah menyebabkan lebih dari 43.000 kematian di Gaza.

Menanggapi pernyataan Paus, Yaron Sideman, Duta Besar Israel untuk Tahta Suci, membela tindakan Israel sebagai pembelaan diri di X (sebelumnya Twitter). Sideman merujuk pada serangan 7 Oktober, menyebutnya sebagai "pembantaian genosida" dan menolak tuduhan terhadap Israel.